ISTANAGARUDA.COM – Perusahaan penambangan Bitcoin, CleanSpark, resmi mengakuisisi lokasi penambangan pertamanya di Wyoming, Amerika Serikat, sekaligus mengamankan kontrak pasokan listrik sebesar 75 megawatt (MW).
Langkah ini merupakan bagian dari strategi perusahaan untuk memperkuat posisi dalam industri pertambangan Bitcoin.
Dengan investasi ini, CleanSpark berencana menambah kapasitas penambangannya hingga lebih dari 2 exahash per detik (EH/s) melalui pusat data berpendingin cairan berkapasitas 30 MW yang ditargetkan beroperasi pada akhir tahun 2024.
Fasilitas baru di Cheyenne, Wyoming, ini akan menjadi pusat penambangan Bitcoin berpendingin cairan kedua milik perusahaan.
CleanSpark akan menggunakan mesin penambangan Bitcoin S21 immersion XP keluaran Bitmain yang dikenal sebagai perangkat penambangan paling efisien di pasaran.
CEO CleanSpark, Zach Bradford, mengungkapkan antusiasmennya terhadap langkah ekspansi ini, mengingat dukungan kuat Wyoming terhadap industri Bitcoin.
Negara bagian tersebut baru-baru ini meluncurkan Institut Penelitian Bitcoin dan Senator Lummis mengajukan RUU BITCOIN untuk mendorong inovasi dan teknologi dalam industri ini.
CleanSpark berambisi memperluas kehadirannya di Wyoming dengan menargetkan tambahan kapasitas listrik sebesar 45 MW, yang berpotensi meningkatkan hashrate hingga 3 EH/s.
Perusahaan ini kini beroperasi di tiga negara bagian di Amerika Serikat, yaitu Georgia, Mississippi, dan Wyoming. Dengan akuisisi Griid Infrastructure, CleanSpark juga akan memperkuat operasi di Tennessee dan secara signifikan meningkatkan kapasitas hashrate.
Discussion about this post