ISTANAGARUDA.COM – Pada tahun 2045-2050, diperkirakan populasi perkotaan di Indonesia akan mencapai 70 persen, naik pesat dari 49,7 persen pada tahun 2010 dan 56,7 persen pada tahun 2020.
Melihat proyeksi ini, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengajak anggota Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) untuk mengembangkan perencanaan besar kota masing-masing.
Hal itu disampaikan Presiden Jokowi saat membuka di Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Apeksi di Puri Begawan, Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat (15/12/2023).
Presiden juga menekankan pentingnya memiliki perencanaan besar dan strategi kota. Desain besar harus tidak hanya mempersiapkan pertumbuhan penduduk, tetapi juga mengedepankan keunggulan dan diferensiasi masing-masing kota.
Presiden mengingatkan bahwa setiap kota seharusnya memiliki perbedaan yang mencolok. “Masing-masing kota harus memiliki rencana besar kotanya sendiri,” ujar Jokowi.
“Kota-kota di Indonesia harus memiliki perbedaan yang jelas, karena setiap kota memiliki keunggulan. Desain kota harus menggambarkan kekuatan dan perbedaan yang unik.”
Menonjolkan Detail dalam Arsitektur Kota
Presiden juga menyoroti pentingnya detail dalam desain arsitektur kota untuk menciptakan diferensiasi dan keunggulan. Beliau memberikan contoh beberapa kota di dunia yang berhasil menonjolkan keunggulannya, seperti Sunnylands di California, Amerika Serikat, yang dikenal sebagai kota golf, dan Kota Koln di Jerman, yang terkenal sebagai kota pameran.
“Kota harus memiliki ciri khas yang membedakannya. Misalnya, High Point di North California, yang terkenal sebagai kota mebel. Setiap tahun, puluhan ribu orang datang untuk melihat tren mebel dan pameran kota,” tambah Presiden.
Discussion about this post