ISTANAGARUDA.COM – Pandangan baru mengenai aset perlindungan nilai mulai mencuat, seiring meningkatnya sorotan terhadap bitcoin sebagai alternatif utama menggantikan instrumen-instrumen keuangan tradisional.
Hunter Horsley, CEO dari perusahaan manajemen aset Bitwise, baru-baru ini menyampaikan optimisme tajam terhadap masa depan bitcoin melalui sejumlah unggahan di platform X.
Dalam tanggapannya pada 13 Juni terhadap komentar Mohamed A. El-Erian—penasihat ekonomi utama Allianz—Horsley menyoroti kelemahan obligasi pemerintah AS sebagai tempat perlindungan nilai saat krisis.
Menurut Horsley, potensi bitcoin jauh melampaui sekadar dijuluki “emas digital”.
“Peluang bitcoin bukan hanya menggantikan emas. Ini tentang pasar lebih dari $30 triliun yang saat ini disimpan dalam bentuk Treasury AS sebagai penyimpan nilai,” ujarnya.
Pernyataan tersebut muncul setelah El-Erian mengamati minimnya reaksi pasar obligasi terhadap ketegangan geopolitik yang meningkat, khususnya usai serangan Israel terhadap Iran.
El-Erian mencatat bahwa dana investor justru mengalir deras ke aset seperti emas dan perak, bukannya ke Treasury seperti yang biasa terjadi dalam sejarah.
“Aliran dana memang terjadi; namun arahnya kini bukan ke Treasury seperti yang biasanya kita lihat,” jelas El-Erian.
Horsley memanfaatkan momentum tersebut untuk mengangkat kembali posisi bitcoin sebagai alternatif modern atas emas maupun utang negara.
Ia mengisyaratkan bahwa sedang terjadi pergeseran besar dalam preferensi investor lintas generasi.
Discussion about this post