ISTANAGARUDA.COM – Israel meluncurkan serangan udara masif ke ibu kota Yaman, Sana’a, dan kota pelabuhan Hodeida yang dikuasai pemberontak Houthi pada Kamis dini hari (19/12/2024).
Serangan ini dilaporkan menewaskan setidaknya sembilan orang, hanya beberapa jam setelah misil yang ditembakkan oleh Houthi menargetkan wilayah Israel.
Langkah ini memperlihatkan peningkatan intensitas kampanye militer Israel terhadap Houthi, kelompok yang didukung oleh Iran.
Sebelumnya, Israel lebih fokus menyerang kelompok militan Hamas di Palestina dan Hizbullah di Lebanon, yang juga merupakan bagian dari “Poros Perlawanan” Iran.
Media satelit yang dikelola Houthi, al-Masirah, melaporkan bahwa serangan Israel menargetkan pembangkit listrik di ibu kota Sana’a serta terminal minyak Ras Isa di Laut Merah.
Laporan awal menyebutkan tujuh korban tewas di pelabuhan Hodeida, sementara dua lainnya meninggal di terminal minyak tersebut.
Namun, hingga kini, belum ada konfirmasi resmi terkait jumlah korban dari pihak berwenang Yaman.
Juru bicara militer Israel, Laksamana Muda Daniel Hagari, menyatakan bahwa serangan tersebut diarahkan ke infrastruktur energi dan pelabuhan yang digunakan Houthi untuk aktivitas militer.
“Israel tidak akan ragu mengambil tindakan demi melindungi diri dan warganya dari serangan Houthi,” tegas Hagari.
Militer Israel mengklaim serangan ini juga ditujukan untuk mencegah Houthi menyelundupkan senjata Iran ke kawasan.
“Sasaran yang kami hancurkan digunakan oleh pasukan Houthi untuk tujuan militer dan teror,” demikian bunyi pernyataan militer Israel.
Discussion about this post