ISTANAGARUDA.COM – Di tengah persiapan menuju putaran baru perundingan damai antara Ukraina dan Rusia, kejutan besar terjadi di langit Rusia.
Ukraina melancarkan operasi drone yang menghantam jauh ke dalam wilayah musuh, menghancurkan lebih dari 40 pesawat tempur milik Rusia.
Informasi ini disampaikan langsung oleh Dinas Keamanan Ukraina pada Minggu, hanya beberapa jam sebelum delegasi Ukraina bertolak ke Istanbul untuk melanjutkan dialog damai secara langsung.
Seorang pejabat militer yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan kepada Associated Press bahwa serangan ini direncanakan selama lebih dari 18 bulan.
Menurut sumber tersebut, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy terlibat langsung mengawasi operasi ini dari awal hingga pelaksanaan.
Dalam pidato malamnya, Zelenskyy mengungkapkan bahwa sebanyak 117 drone digunakan dalam misi ini.
Ia menyebutkan bahwa operasi tersebut dikendalikan dari kantor yang berlokasi bersebelahan dengan markas lokal FSB, lembaga intelijen dan keamanan Rusia.
Sumber militer Ukraina menjelaskan bahwa operasi ini sangat rumit, melibatkan penyelundupan drone tipe FPV (first-person view) ke dalam wilayah Rusia.
Drone-drone tersebut disembunyikan di dalam rumah kayu portabel yang telah dimodifikasi.
“Selanjutnya, drone disembunyikan di bawah atap rumah-rumah tersebut yang diletakkan di atas truk. Pada saat yang telah ditentukan, atap rumah dibuka secara remote dan drone langsung terbang menyerang pesawat-pesawat pembom Rusia,” kata sumber itu.
Rekaman dari media sosial yang disebarkan oleh media Rusia menunjukkan drone-drone itu keluar dari dalam kontainer, sementara bagian atap dan panel rumah terlihat berceceran di jalanan.
Discussion about this post