ISTANAGARUDA.COM – Dalam langkah yang mengejutkan dunia, mantan Presiden AS Donald Trump mengawali kunjungannya ke kawasan Teluk dengan pengumuman besar: Amerika Serikat akan mencabut sanksi terhadap Suriah yang telah berlangsung puluhan tahun, sembari mengamankan komitmen investasi senilai USD 600 miliar dari Arab Saudi ke Amerika.
Pengumuman tersebut disampaikan Trump di Riyadh, dalam sebuah forum investasi yang juga dihadiri sejumlah tokoh bisnis global.
Selain investasi besar, Trump juga mengumumkan penandatanganan paket penjualan senjata ke Arab Saudi senilai hampir USD 142 miliar.
Gedung Putih menyebut kesepakatan ini sebagai kerja sama pertahanan terbesar yang pernah dilakukan AS.
Keputusan untuk mencabut sanksi terhadap Suriah menjadi langkah perubahan besar dalam kebijakan luar negeri AS.
Selama lebih dari empat dekade, Washington mencap Suriah sebagai negara sponsor terorisme dan telah memberlakukan berbagai lapis sanksi sejak tahun 1979, diperketat kembali pasca pecahnya perang saudara tahun 2011.
Kini, setelah rezim Bashar al-Assad tumbang pada Desember lalu oleh pasukan pemberontak yang dipimpin Presiden Ahmed al-Sharaa, langkah pencabutan sanksi dianggap sebagai angin segar bagi proses rekonstruksi negara tersebut.
“Ini adalah awal baru bagi Suriah,” tulis Menteri Luar Negeri Suriah Asaad al-Shibani di platform X.
Gedung Putih mengonfirmasi bahwa Trump dijadwalkan akan bertemu secara singkat dengan Presiden Sharaa pada hari Rabu di Arab Saudi.
Trump mengaku keputusan pencabutan sanksi tersebut datang atas permintaan langsung dari Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman.
Discussion about this post