ISTANAGARUDA.COM – Langkah mengejutkan diambil pemerintah Inggris yang memutuskan untuk membeli selusin jet tempur F-35A yang mampu membawa senjata nuklir taktis.
Keputusan ini menandai kebangkitan kembali kekuatan udara nuklir Inggris setelah lebih dari dua dekade, sekaligus menjadi ekspansi terbesar dalam sistem pencegahan nuklir negara itu sejak era Perang Dingin.
Apa yang sebenarnya mendorong keputusan ini dan bagaimana dampaknya terhadap konstelasi keamanan global? Mari kita telusuri lebih dalam.
Downing Street mengumumkan pada Selasa bahwa pembelian F-35A buatan Lockheed Martin ini akan memungkinkan Angkatan Udara Kerajaan (RAF) kembali memiliki kemampuan membawa senjata nuklir, pertama kalinya sejak kemampuan itu dihentikan pada akhir abad ke-20.
Perdana Menteri Keir Starmer menyatakan, “Di era penuh ketidakpastian seperti sekarang, perdamaian bukan lagi sesuatu yang bisa kita anggap pasti, karena itulah pemerintah saya berinvestasi untuk keamanan nasional kita.”
Peningkatan ini terjadi di tengah memburuknya hubungan dengan Rusia dan melemahnya peran Amerika Serikat sebagai penjaga utama keamanan Eropa.
Dengan memiliki pesawat tempur yang disebut “dual-capable” ini, Inggris juga dapat memperkuat kontribusinya bagi NATO dalam skenario konflik yang melibatkan penggunaan senjata nuklir.
Sekretaris Jenderal NATO, Mark Rutte, menyambut langkah ini dan menyebutnya sebagai “kontribusi signifikan lainnya dari Inggris untuk NATO”.
Selama ini, kekuatan nuklir Inggris hanya bergantung pada sistem rudal Trident yang berbasis kapal selam.
Discussion about this post