ISTANAGARUDA.COM – Ketegangan antara dua negara bersenjata nuklir, India dan Pakistan, kembali mencapai titik berbahaya.
Di tengah situasi yang memanas, muncul spekulasi bahwa Pakistan mungkin mempertimbangkan opsi nuklir.
Namun, Menteri Pertahanan Pakistan Khawaja Asif menegaskan bahwa belum ada rencana maupun jadwal rapat otoritas tertinggi pengawas senjata nuklir nasional, meskipun militer negara itu melancarkan serangan balasan ke wilayah India pada Sabtu pagi.
“Hal yang Anda sebutkan tadi (opsi nuklir) memang ada, tapi sebaiknya tidak kita bahas – ini seharusnya jadi opsi yang sangat jauh, bahkan tidak perlu dibicarakan dalam konteks saat ini,” kata Khawaja Asif kepada ARY TV. “Sebelum mencapai titik itu, saya yakin suhu akan mereda. Tidak ada pertemuan National Command Authority yang telah digelar, dan tidak ada juga yang dijadwalkan.”
Pernyataan ini sekaligus membantah informasi sebelumnya dari pihak militer Pakistan yang menyebut bahwa Perdana Menteri telah meminta otoritas tersebut untuk berkumpul.
Sementara itu, Menteri Informasi Pakistan belum memberikan tanggapan atas permintaan klarifikasi terkait hal tersebut.
Sejak awal pekan ini, bentrokan paling sengit antara India dan Pakistan sejak tahun 1999 telah merenggut puluhan nyawa di kedua belah pihak.
Negara-negara besar seperti Amerika Serikat dan anggota G7 terus mendesak kedua pihak untuk menahan diri dan menghindari eskalasi lebih lanjut.
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Marco Rubio, dilaporkan telah melakukan panggilan kepada Kepala Staf Angkatan Darat Pakistan Jenderal Asim Munir dan Menteri Luar Negeri India Subrahmanyam Jaishankar untuk meminta kedua pihak meredakan konflik.
Discussion about this post