Tak hanya itu, Ripple juga menghadiri pelantikan presiden serta pertemuan Crypto Summit di Gedung Putih.
Menurut Belive, partisipasi ini turut membantu terpilihnya anggota kongres dan presiden yang lebih terbuka terhadap kemajuan kripto.
Saat ini, Ripple aktif dalam diskusi lintas partai di Kongres untuk menyusun regulasi kripto jangka panjang.
Belive menyebut momen ini sebagai peluang historis untuk menciptakan kerangka hukum yang bertanggung jawab demi mendorong inovasi selama satu abad ke depan.
Di sisi lain, Ripple dan SEC tengah mengupayakan penyelesaian hukum terkait perkara yang telah berlangsung lama.
Keduanya baru-baru ini mengajukan permintaan bersama kepada Hakim Analisa Torres untuk mengesahkan kesepakatan penyelesaian.
Isi kesepakatan itu mencakup pengurangan denda Ripple dari $125 juta menjadi $50 juta serta pencabutan larangan penjualan XRP di masa mendatang.
Jika disetujui, proses banding dari kedua pihak akan dibatalkan.
Sebagai bagian dari penyelesaian, Ripple juga akan mendapatkan kembali dana sebesar $75 juta dari rekening escrow.
Namun, keterlibatan politik Ripple tidak berhenti sampai di situ.
Laporan terbaru menyebut bahwa pelobi politik ternama Brian Ballard punya peran penting dalam mendorong keputusan Presiden Donald Trump untuk memasukkan XRP ke dalam Cadangan Strategis Kripto AS.
Dikabarkan, Ballard menerima bayaran lebih dari $60.000 dari Ripple sepanjang tahun 2024.
Meski tujuan pasti dari pembayaran tersebut belum jelas, sejumlah sumber menduga hal itu berkaitan dengan langkah strategis untuk mempromosikan XRP secara tertutup.
Discussion about this post