ISTANAGARUDA.COM – Austin King, salah satu pendiri Omni Foundation, meyakini bahwa tokenisasi akan merevolusi sektor keuangan global—tetapi bukan dengan cara yang selama ini banyak dibayangkan.
Setelah bertemu dengan lebih dari 40 pemimpin keuangan tradisional, King menyimpulkan bahwa meskipun tokenisasi tak terelakkan, proses adopsinya tidak akan terjadi secara instan.
Sebaliknya, perubahan ini akan berlangsung secara bertahap, dimulai dengan aset yang lebih mudah untuk didigitalkan.
Ia memprediksi bahwa tokenisasi akan berkembang melalui jalur yang lebih terstruktur dan dipimpin oleh institusi, bukan model yang sepenuhnya terdesentralisasi.
“Ini akan mengubah seluruh industri—tetapi tidak dengan cara yang banyak orang perkirakan,” kata King, sambil membagikan wawancara CEO BlackRock di platform X.
Stablecoin dan Surat Utang Negara Sudah Ditokenisasi
Salah satu kesalahpahaman terbesar, menurut King, adalah anggapan bahwa tokenisasi masih merupakan konsep baru. Faktanya,
ia mencatat bahwa lebih dari $200 miliar aset telah ditokenisasi di blockchain, terutama melalui stablecoin yang berfungsi sebagai bentuk digital dari mata uang fiat.
Gelombang Tokenisasi Berikutnya: Surat Utang Negara?
Selain stablecoin, kategori aset lain yang mulai mengalami tokenisasi adalah surat utang negara.
King mengungkapkan bahwa sekitar $1 miliar surat utang negara kini sudah berada di blockchain.
Aset ini sangat menarik karena stabilitasnya serta kemampuannya dalam menghasilkan imbal hasil, menjadikannya komponen penting baik dalam keuangan terdesentralisasi (DeFi) maupun keuangan tradisional (TradFi).
Discussion about this post