ISTANAGARUDA.COM – Harga Bitcoin (BTC) diprediksi melonjak hingga mencapai Rp2,8 miliar per koin, seiring dengan masuknya pasar kripto ke fase bullish.
Faktor politik dan perubahan regulasi di Amerika Serikat, terutama hasil pemilu presiden, disebut-sebut menjadi pendorong minat investor dan pergerakan pasar yang signifikan.
Dominasi Bitcoin saat ini naik hingga 59%, level tertinggi sejak Maret 2021. Investasi institusional juga mengalami peningkatan, mengikuti pola yang terlihat pada siklus bullish sebelumnya dan membuka jalan bagi aktivitas pasar yang lebih besar.
Setelah pemilu AS, Bitcoin mencatatkan rekor tertinggi sepanjang masa di angka Rp1,4 miliar, didorong oleh janji-janji pro-kripto dari pemerintahan Trump. Data Polymarket menunjukkan bahwa pasar merespons positif kemenangan Trump, dengan harga Bitcoin melonjak hingga Rp1,2 miliar pada malam pemilu.
Kampanye presiden terpilih ini berfokus pada pengurangan hambatan regulasi, revisi undang-undang terkait kripto seperti FIT21, dan memberi izin kepada bank negara bagian untuk menerbitkan stablecoin tanpa persetujuan Federal Reserve.
Analis pasar memperkirakan kebijakan ini akan menciptakan lingkungan yang ramah bagi kripto, meningkatkan kepercayaan investor.
Dominasi Bitcoin di pasar menyoroti pengaruhnya yang semakin besar, didorong oleh kejelasan regulasi dan permintaan investor yang kuat. Namun, para analis juga memperkirakan pertumbuhan di sektor keuangan terdesentralisasi (DeFi) dan altcoin selama pemerintahan Trump, membuka peluang ekspansi pasar yang lebih beragam.
Discussion about this post