ISTANAGARUDA.COM – Blackrock, penguasa investasi global dengan aset kelolaan mencapai US$10,5 triliun, baru-baru ini mengibarkan bendera merah terkait maraknya penipuan investasi kripto yang mengatasnamakan perusahaan.
Dalam sebuah peringatan yang mengejutkan, raksasa finansial ini mengungkapkan adanya lonjakan kasus penipuan yang mengarahkan pengguna ke platform-platform investasi kripto palsu melalui media sosial seperti WhatsApp dan Telegram.
Modus operandi para penipu ini cukup licik. Mereka berpura-pura menjadi karyawan atau eksekutif senior Blackrock, dengan iming-iming keuntungan investasi yang menggiurkan.
Korban kemudian diajak mengikuti pelatihan saham atau kripto melalui media sosial, lalu diarahkan untuk berinvestasi di platform palsu.
“Kami sangat menyarankan masyarakat untuk berhati-hati terhadap individu, situs web, atau platform media sosial yang menggunakan nama Blackrock untuk menawarkan pelatihan atau investasi,” tegas Blackrock dalam sebuah pernyataan resmi.
Ironisnya, peringatan ini datang di tengah euforia pasar terhadap Bitcoin dan aset kripto lainnya. Blackrock sendiri telah menjadi salah satu pemain utama dalam industri kripto dengan peluncuran ETF Bitcoin dan Ethereum.
CEO Blackrock, Larry Fink, bahkan telah berbalik mendukung Bitcoin, menyebutnya sebagai “emas digital”.
Namun, di balik gemerlapnya dunia kripto, ancaman penipuan terus mengintai. Masyarakat, terutama para investor pemula, diimbau untuk tetap waspada dan tidak mudah tergiur oleh janji-janji keuntungan instan.
Discussion about this post