ISTANAGARUDA.COM – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyentil kasus korupsi pembangunan menara BTS 4G (Base Transceiver Station) di Kementerian Kominfo, saat meresmikan pengoperasian sinyal BTS 4G Bakti serta Integrasi Satelit Satria-1, di Kabupaten Kepulauan Talaud pada Kamis siang (28/12/2023).
Presiden Jokowi menekankan, kasus korupsi tersebut tidak harus menghentikan pembangunan yang telah diprogramkan pemerintah.
“Masalahnya diselesaikan di wilayah hukum. Tapi pembangunan ini jangan sampai berhenti,” ujar Presiden Jokowi.
Dilansir IstanaGaruda.com dari live streaming saluran Youtube Sekretariat Presiden, kepala negara mengawali sambutannya dengan menyebut bahwa negara Indonesia adalah negara besar yang memiliki 17 rbu lebih pulau.
Dengan kondisi geografis yang beragam, penyiapan infrastruktur seperti jalan, pelabuhan, bandara serta pembangunan infastruktur kesehatan dan pendidikan tidaklah mudah. Tidak seperti negara lain.
Negara ini, lanjutnya, membutuhkan sebuah wadah konektivitas untuk menjangkau dan menghubungkan satu pulau ke pulai lain, satu provinsi ke porofinsi lain, maupun satu daerah ke daerah lain. Ini semua dalam dalam rangka memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa.
“Kita sudah membangun berbagai infrastruktur konektivitas. Juga membangun tol langit agar seluruh lapisan masyarakat memiliki akses yang setara ke dunia digital. Termasuk pembangunan Menara BTS 4G,” ungkap Presiden Jokowi.
“Masalahnya adalah korupsi. Sehingga sempat terhenti. Oleh sebab itu, saya sampaikan kepada Jaksa Agung, agar masalahnya diselesaikan di wilayah hukum. Tapi masalah pembangunan ini jangan sampai berhenti. Karena biasanya kalau sudah ada masalah seperti korupsi, langsung berhenti proyeknya. Kalau nggak mangkrak, nggak bisa diteruskan,” terang Presiden Jokowi.
Discussion about this post