“Seekor burung tersangkut di sayap, dan kami tidak bisa mendarat. Haruskah saya meninggalkan kata-kata terakhir saya?” tulis penumpang itu dalam pesan kepada kerabatnya pada pukul 09.00.
Setelah itu, menurut laporan dari agen berita News1, penumpang tersebut tidak dapat lagi dihubungi.
Ledakan Berturut-turut
Saksi mata melaporkan bahwa mereka melihat nyala api di mesin pesawat dan mendengar beberapa kali ledakan sebelum kecelakaan terjadi, seperti yang diberitakan oleh Yonhap News Agency.
Dalam rekaman video yang ditayangkan oleh stasiun TV lokal, pesawat terlihat berusaha mendarat tanpa roda pendaratan yang terbuka.
Seorang saksi, yang hanya diidentifikasi sebagai Tuan Cho, menyaksikan pesawat menurun saat ia berjalan-jalan sekitar 4,5 km dari bandara.
“Saya melihat pesawat turun dan mengira itu akan mendarat, tetapi kemudian saya melihat kilatan cahaya,” ujarnya kepada Yonhap.
“Lalu terdengar ledakan keras, diikuti asap di udara, dan setelah itu, ledakan berturut-turut.”
Saksi lainnya, Kim Yong-cheol, yang berusia 70 tahun, mengatakan pesawat sempat gagal mendarat pada percobaan pertama. Setelah itu, pesawat berputar untuk mencoba mendarat kembali sebelum akhirnya jatuh.
Ia juga mengingat suara “gesekan logam” sebanyak dua kali sekitar lima menit sebelum kecelakaan terjadi. “Saya mendengar ledakan keras dan melihat asap hitam mengepul ke langit,” tambahnya.
Menurut Yonhap, dugaan awal mengarah pada kegagalan roda pendaratan yang kemungkinan disebabkan oleh burung yang tersangkut di pesawat. Polisi dan otoritas pemadam kebakaran telah memulai investigasi di lokasi untuk menentukan penyebab pasti kecelakaan tersebut.
Discussion about this post