“Saya tidak pernah menyangka ini akan menjadi pertemuan terakhir kami,” katanya.
Di sisi lain, salah satu korban selamat yang dirawat di rumah sakit Seoul mengalami patah tulang di beberapa bagian tubuhnya. Ia menceritakan bahwa ia baru menyadari dirinya diselamatkan setelah tersadar.
Tragedi yang Menggemparkan
Kecelakaan ini terjadi di tengah situasi politik yang memanas di Korea Selatan, di mana Presiden Yoon Suk Yeol memberlakukan darurat militer yang memicu pemakzulan dan krisis kepemimpinan.
Wakil Perdana Menteri Choi Sang-mok, yang kini menjabat sementara, mengunjungi lokasi kejadian dan mendeklarasikan daerah Muan sebagai zona bencana khusus.
Sebagai salah satu bencana penerbangan terburuk dalam sejarah Korea Selatan, tragedi ini mengingatkan pada insiden Korean Airlines di Guam pada 1997 yang menewaskan 228 orang, serta kecelakaan Asiana Airlines di San Francisco pada 2013 yang menyebabkan tiga korban jiwa.
Paus Fransiskus dan Presiden AS Joe Biden juga menyampaikan belasungkawa, dengan Biden menawarkan bantuan apa pun yang diperlukan untuk menangani dampak kecelakaan.(*)
Discussion about this post