Tak lama sebelum kecelakaan, kru mengirimkan sinyal darurat, menurut pejabat Kementerian Transportasi.
Kotak hitam berisi data penerbangan dan rekaman suara kokpit telah ditemukan, kata pejabat senior Kementerian Transportasi, Joo Jong-wan.
Namun, ia menegaskan bahwa penyelidikan dapat memakan waktu beberapa bulan untuk diselesaikan. Landasan pacu akan ditutup hingga 1 Januari, tambahnya.
Ahli penerbangan John Cox menduga ada kegagalan sistem hidrolik karena pilot tidak menurunkan roda pendaratan atau menggunakan flap untuk memperlambat pesawat.
“Pesawat itu masih terkendali dan bergerak lurus, tetapi kehancuran terjadi karena adanya dinding beton terlalu dekat dengan landasan,” katanya.
Pernyataan dan Tanggapan Resmi
Jeju Air dalam pernyataannya menyampaikan permintaan maaf yang mendalam dan berjanji untuk menangani dampak dari kecelakaan tersebut.
Presiden perusahaan, Kim E-bae, bersama pejabat senior lainnya, menyampaikan permintaan maaf secara langsung kepada keluarga korban dalam konferensi pers yang disiarkan televisi.
Sementara itu, Perdana Menteri Thailand, Paetongtarn Shinawatra, menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban melalui media sosial X dan meminta kementeriannya untuk memberikan bantuan kepada warga negara Thailand yang terdampak.
Korban dan Duka Keluarga
Sebagian besar penumpang adalah warga Korea Selatan, dengan dua di antaranya berasal dari Thailand. Salah satu keluarga korban asal Thailand, Boonchuay Duangmanee, mengungkapkan kesedihan mendalam atas kehilangan putrinya yang telah bekerja di Korea Selatan selama beberapa tahun.
Discussion about this post