Rumah sakit awalnya melaporkan 16 korban jiwa, tetapi kemudian merevisi angka tersebut setelah menemukan tiga jenazah berasal dari serangan lain.
Seorang juru bicara badan bantuan PBB untuk Palestina, Louise Wateridge, bertemu dengan anak-anak yang terluka akibat serangan tersebut.
Di antaranya adalah seorang gadis 17 tahun dengan luka serius di kakinya dan pecahan peluru di tubuhnya.
Dia selamat bersama saudara kembarnya dan tiga saudara lainnya, tetapi ibu mereka meninggal dunia. “Salah satu anak menceritakan bagaimana tulang-tulang ibunya remuk di bawah reruntuhan. Tidak ada yang bisa mereka lakukan untuk menyelamatkannya,” kata Wateridge.
Militer Israel mengklaim serangan itu menargetkan pejuang Hamas yang beroperasi di pusat komando yang terletak di dalam kompleks sekolah. Namun, mereka tidak memberikan bukti atas klaim tersebut.
Duka atas Wartawan Palestina
Di kamp pengungsi Nuseirat, Gaza Tengah, warga berkumpul untuk mengantarkan jenazah Ahmad Baker Al-Louh, seorang jurnalis Palestina yang bekerja untuk jaringan Al Jazeera, yang tewas pada Minggu akibat serangan di kantor badan pertahanan sipil Gaza.
Al Jazeera melaporkan bahwa Al-Louh, yang berusia 39 tahun, sedang meliput operasi penyelamatan sebuah keluarga yang terluka akibat pengeboman sebelumnya saat serangan tersebut terjadi.
Serangan itu juga menewaskan tiga petugas pertahanan sipil, termasuk kepala badan tersebut di wilayah lokal, menurut Rumah Sakit Syuhada Al-Aqsa.
Federasi Internasional Jurnalis melaporkan bahwa 104 jurnalis dan pekerja media telah tewas sepanjang 2024, dengan lebih dari separuhnya berasal dari Gaza.
Discussion about this post