Kepada masyarakat, Wapres mengimbau agar tetap meningkatkan kewaspadaan, mengingat curah hujan diperkirakan masih tinggi dalam beberapa hari ke depan.
Kepala BNPB Suharyanto menyampaikan bahwa Wapres Gibran memberikan instruksi langsung untuk menangani bencana hingga tuntas.
“Karena itu BNPB dengan pemerintah provinsi Jawa Barat, kabupaten/kota, TNI/Polri, dan semua relawan bertekad untuk menangani masyarakat terdampak sampai tuntas,” ujarnya.
Ketua RT 01 Kampung Cihonje, Wawan, menjelaskan kronologi pergerakan tanah yang melanda wilayahnya. Awalnya, pergerakan hanya sejauh tiga sentimeter, tetapi dalam waktu kurang dari 12 jam, pergerakan terus meningkat hingga lebih dari satu meter dan masih berlanjut.
“Pertama, ada suara gemuruh, gemuruh di bawah, getaran ada,” ungkapnya.
Ia juga menyampaikan harapan agar pemerintah segera membantu membangun kembali rumah-rumah yang rusak.
“Tolong bantuannya, pertama dari pemerintahan kabupaten, dari wali kotanya. Yang kedua, dari gubernurnya, yang terakhir, dari pemerintahan pusat,” katanya.
Wapres juga menyempatkan diri untuk mengunjungi posko pengungsian di SDN 2 Tegalpanjang dan Kantor Desa Sukamaju.
Dalam kesempatan tersebut, ia berdialog dengan warga dan menyerahkan bantuan berupa sembako, susu, buku, serta mainan untuk anak-anak yang terdampak bencana.
Kabupaten Sukabumi dan Cianjur telah menetapkan status tanggap darurat menyusul siaga darurat sebelumnya akibat cuaca ekstrem.
Di Sukabumi, sebanyak 38 kecamatan dan 101 desa terdampak bencana, dengan kerusakan meluas pada rumah warga, sekolah, jembatan, jalan, dan fasilitas umum lainnya.
Discussion about this post