ISTANAGARUDA.COM – Korea Utara kembali menguji rudal balistik antarbenua (ICBM) pada Kamis (31/10/2024), yang menandakan peningkatan potensi kemampuannya untuk meluncurkan serangan nuklir jarak jauh ke daratan Amerika Serikat.
Ini adalah uji coba ICBM pertama Korea Utara dalam hampir satu tahun dan diperkirakan dilakukan untuk menarik perhatian Amerika Serikat menjelang pemilu di negara tersebut, sekaligus menanggapi kecaman atas dugaan pengiriman pasukan Korea Utara ke Rusia guna mendukung perang di Ukraina.
Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, secara pribadi menyaksikan peluncuran tersebut dan menyebutnya sebagai “aksi militer yang tepat” untuk menunjukkan keteguhan Korea Utara dalam menghadapi ancaman dari musuh-musuhnya.
Kim menegaskan bahwa berbagai manuver militer oleh lawan-lawannya hanya memperkuat tekad Korea Utara untuk mempertahankan kebijakan penguatan kekuatan nuklirnya.
Meski Korea Utara telah lama berdalih bahwa pengembangan nuklir adalah satu-satunya cara untuk menghadapi peningkatan latihan militer gabungan antara Amerika Serikat dan Korea Selatan, Washington dan Seoul berkali-kali menyatakan bahwa mereka tidak berniat menyerang Korea Utara.
Namun, para ahli berpendapat bahwa Korea Utara menggunakan latihan ini sebagai alasan untuk terus memperbesar arsenal nuklirnya demi memperoleh konsesi diplomatik di masa depan.
Beberapa jam setelah uji coba rudal tersebut, negara-negara tetangga Korea Utara mengutuknya sebagai provokasi yang merusak perdamaian internasional.
Kepala Staf Gabungan Korea Selatan menduga Korea Utara menguji rudal balistik jarak jauh dengan bahan bakar padat yang ditembakkan pada sudut tinggi untuk menghindari wilayah negara tetangga.
Discussion about this post