ISTANAGARUDA.COM – Foto satelit komersial mengungkap bahwa serangan udara Israel pada hari Sabtu dinihari (26/10/2024) telah menghantam bangunan yang digunakan Iran untuk mencampur bahan bakar padat untuk rudal balistik.
Pengunkapan tersebut berdasarkan hasil penilaian dari dua peneliti Amerika Serikat dalam wawancara terpisah.
Keduanya adalah David Albright, mantan inspektur senjata PBB yang kini memimpin lembaga penelitian Institute for Science and International Security, serta Decker Eveleth, analis riset di think tank CNA yang berbasis di Washington.
Mereka menyampaikan kepada Reuters bahwa Israel menyerang Parchin, sebuah kompleks militer besar dekat Teheran.
Eveleth juga menyebutkan bahwa Khojir, situs produksi rudal besar lainnya di dekat Teheran, turut menjadi sasaran.
Pada Juli lalu, Reuters melaporkan bahwa situs Khojir sedang mengalami ekspansi besar-besaran. Eveleth mengungkapkan bahwa serangan Israel tersebut kemungkinan “telah secara signifikan menghambat kemampuan Iran dalam memproduksi rudal secara massal.”
Militer Israel menyatakan bahwa tiga gelombang serangan jet tempur Israel menargetkan pabrik rudal dan situs lainnya di dekat Teheran serta wilayah barat Iran pada Sabtu pagi, sebagai balasan atas serangan rudal Iran yang menembakkan lebih dari 200 rudal ke Israel pada 1 Oktober.
Militer Iran melaporkan bahwa pesawat tempur Israel menggunakan “hulu ledak yang sangat ringan” untuk menyerang sistem radar di perbatasan provinsi Ilam, Khuzestan, dan sekitar Teheran.
Eveleth menunjukkan bahwa gambar dari Planet Labs, perusahaan satelit komersial, memperlihatkan bahwa serangan Israel menghancurkan dua bangunan di Khojir yang digunakan untuk mencampur bahan bakar padat untuk rudal balistik.
Discussion about this post