“Indeks kualitas udara di sini hanya 6, sedangkan batas maksimalnya 50. Sementara di Jakarta, rata-ratanya mencapai 190,” jelas Presiden.
Presiden juga mengingatkan bahwa ide pemindahan ibu kota bukanlah gagasan baru. Gagasan ini telah ada sejak era Presiden Soekarno, namun baru kali ini terlaksana setelah melalui kajian mendalam selama beberapa tahun.
Kalimantan Timur dipilih sebagai lokasi paling tepat untuk menciptakan ibu kota masa depan yang lebih hijau dan inklusif.
AFKUBI Berperan Penting dalam Moderasi Beragama
Presiden Jokowi juga menekankan bahwa AFKUBI memiliki peran strategis dalam menjaga moderasi beragama di tengah dinamika sosial dan politik.
Dengan adanya forum-forum dialog antarumat beragama, diharapkan mampu mencegah potensi konflik dan mempererat persatuan bangsa.
Acara silaturahmi ini pun menjadi momen penting bagi pemerintah dan masyarakat untuk memperkuat komitmen bersama dalam merawat kebinekaan dan mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.
Presiden Jokowi mengakhiri sambutannya dengan optimisme bahwa Indonesia dapat terus maju dengan semangat persatuan dan kerukunan.
“Upaya menjaga persatuan ini harus terus kita lanjutkan, demi kejayaan bangsa dan terwujudnya Indonesia yang damai, kuat, dan sejahtera,” tutup Jokowi.
Kesimpulan: Peran Penting AFKUBI di Tengah Dinamika Sosial
Acara ini menunjukkan betapa pentingnya peran AFKUBI dalam menjaga stabilitas sosial dan kerukunan umat beragama, terutama menjelang peralihan kepemimpinan nasional dan Pilkada yang akan datang.
Jokowi berharap komitmen ini terus dijaga demi masa depan Indonesia yang lebih baik.(*)
Discussion about this post