ISTANAGARUDA.COM – OpenAI meraih pendapatan lebih dari $2 miliar atau sekitar Rp 31 Triliun selama tahun 2023 lalu.
Ini dianggap pencapaian signifikan dari perusahaan yang berbasis di San Francisco dan didukung oleh Microsof.
Pencapaian ini didorong oleh minat yang meningkat dari klien korporat terhadap alat kecerdasan buatan (AI) generatifnya.
Produk Inovatif OpenAI
Pendapatan tersebut disebabkan oleh produk-produk inovatif OpenAI, terutama ChatGPT, yang telah banyak diadopsi di berbagai industri.
Pendapatan tahunan perusahaan melonjak menjadi lebih dari $1,6 miliar (Rp25 triliun) pada bulan Desember, mencatat lonjakan yang signifikan dari sebelumnya.
Antusiasme Pasar dan Nilai Perusahaan
Antusiasme pasar terhadap OpenAI terlihat jelas, dengan investor menilai perusahaan ini dengan nilai yang sangat tinggi, yaitu $80 miliar (Rp156 triliun).
CEO Sam Altman telah aktif terlibat dalam diskusi dengan calon investor, termasuk tokoh terkemuka seperti Sheikh Tahnoon bin Zayed al-Nahyan dari UEA, untuk mendapatkan pendanaan bagi inisiatif transformatif.
Visi Ambisius Altman
Altman memiliki visi ambisius, termasuk pendirian perusahaan pembuat chip untuk meningkatkan kapasitas pembuatan chip global dan meningkatkan kemampuan AI.
Rencananya memerlukan pendanaan puluhan miliar dolar dan beberapa tahun untuk penyelesaiannya.
Peran TSMC dan Softbank dalam Pendanaan
TSMC dari Taiwan dan Softbank merupakan pemain inti dalam pembicaraan pendanaan, menggarisbawahi pentingnya upaya OpenAI secara global.
Keterlibatan Sheikh Tahnoon semakin menekankan kepentingan internasional terhadap inisiatif OpenAI.(*)
Discussion about this post