Selain efisiensi biaya, masa tunggu keberangkatan jemaah haji juga berhasil dipangkas secara signifikan. Dari sebelumnya mencapai 40 tahun, kini waktu tunggu tersebut berkurang menjadi sekitar 26 tahun.
Namun, terobosan paling bersejarah muncul dari hasil diplomasi pribadi Presiden Prabowo dengan Kerajaan Arab Saudi yang akhirnya menyetujui pembangunan Kampung Indonesia di Makkah.
“Tapi Alhamdulillah pemerintah Arab Saudi untuk pertama kali dalam sejarah setuju pembangunan kampung Indonesia di Kota Makkah. Jadi pemerintah Arab Saudi akhirnya saya datangi beberapa kali, saya lobi terus mungkin beliau kasihan sama kita. Untuk pertama kali dalam sejarah diizinkan negara asing memiliki lahan, memiliki tanah di Kota Suci, diubah undang-undangnya khusus untuk kita. Kita negara pertama,” ungkap Presiden.
Menurutnya, lokasi lahan yang ditawarkan sangat strategis dan bahkan ada yang berdekatan langsung dengan Masjidil Haram.
Presiden menilai, dengan adanya Kampung Indonesia di Makkah, seluruh kebutuhan jemaah haji akan dikelola langsung oleh pemerintah Indonesia sehingga tidak ada lagi keluhan terkait akomodasi, konsumsi, dan pelayanan di Tanah Suci.
“Berarti nanti fasilitasnya kita atur sendiri. Makan semuanya kita atur supaya tidak ada lagi kekurangan atau penyimpangan atau kekecewaan daripada jemah haji kita. Ini saya kira terobosan luar biasa,” tegas Presiden Prabowo.
Langkah-langkah strategis ini menunjukkan arah baru dalam tata kelola pelayanan haji Indonesia yang lebih mandiri, efisien, dan berdaulat, sejalan dengan visi pemerintahan Kabinet Merah Putih untuk menghadirkan pelayanan publik kelas dunia bagi seluruh rakyat Indonesia.(*)














































Discussion about this post