Selain itu, perkembangan signifikan juga terjadi pada mekanisme perjanjian ekstradisi antara kedua negara.
Kedua pemerintah memperbaharui nota kesepahaman antar Jaksa Agung sebagai langkah penting dalam upaya penegakan hukum lintas negara.
Dari sisi ekonomi, Presiden Prabowo menggarisbawahi kontribusi Singapura sebagai investor besar bagi pembangunan Indonesia.
“Terima kasih atas kepercayaan yang Anda berikan kepada kami dan kami ingin terus memperkuat kolaborasi dan kemitraan ini,” ucap Presiden.
Enam gugus tugas ekonomi bilateral mencatat kemajuan nyata, terutama di sektor kawasan ekonomi khusus, ketenagakerjaan, agrikultur, pariwisata, transportasi, serta penguatan infrastruktur penunjang.
Presiden juga menekankan kolaborasi strategis antara perusahaan investasi Singapura Temasek dan entitas Indonesia Danantara dalam proyek energi hijau dan kawasan rendah karbon di wilayah Batam, Bintan, dan Karimun.
Di bidang ketahanan pangan, Prabowo menyambut positif tawaran dari Singapura untuk berbagi teknologi modern di bidang pertanian.
Teknologi seperti urban farming dan peningkatan sistem pascapanen berkelanjutan dinilai krusial dalam memperkuat stabilitas pangan nasional.
“Kami menyambut baik penandatanganan nota kesepahaman sebagai landasan kerja sama strategis di bidang keamanan pangan dan teknologi pertanian,” ujar Presiden.
Di sektor kesehatan, pemerintah Indonesia mengundang Singapura untuk ikut serta dalam agenda transformasi sistem layanan medis nasional.
Langkah konkret yang ditawarkan termasuk pendirian fakultas kedokteran dan keperawatan baru, guna memenuhi kebutuhan tenaga kesehatan masa depan.
Discussion about this post