Operasi militer Israel terhadap Hamas di Gaza dan Hezbollah di Lebanon, termasuk pembunuhan para pemimpin mereka yang dekat dengan Iran, secara tidak langsung memberi Trump kekuatan tawar yang lebih tinggi terhadap Teheran.
Trump menyatakan harapannya agar Arab Saudi segera menormalisasi hubungan dengan Israel, mengikuti jejak beberapa negara Arab lain saat dirinya menjabat di periode pertama.
“Tapi kalian akan melakukannya di waktu yang kalian anggap tepat,” ujarnya.
Namun menurut sumber Reuters, penolakan Netanyahu terhadap pembentukan negara Palestina membuat upaya normalisasi tersebut semakin sulit.
Dalam pernyataannya, Trump menyebut Iran sebagai “kekuatan paling merusak di Timur Tengah”.
Ia menegaskan bahwa AS tidak akan pernah membiarkan Iran memiliki senjata nuklir.
Trump juga membuka kemungkinan untuk menjalin kesepakatan baru dengan Teheran, namun hanya jika para pemimpin Iran mengubah arah kebijakannya.
“Saya ingin membuat kesepakatan dengan Iran,” kata Trump. “Tetapi jika kepemimpinan Iran menolak tawaran damai ini… maka kita tidak punya pilihan selain memberikan tekanan maksimum secara besar-besaran.”(*)
Discussion about this post