Sebaliknya, ia menyebut bin Salman sebagai “pria luar biasa”.
“Saya sungguh yakin kami saling menyukai,” ujar Trump.
Setelah dari Riyadh, Trump dijadwalkan melanjutkan kunjungannya ke Qatar pada Rabu, dan Uni Emirat Arab pada Kamis.
Fokus utama perjalanannya kali ini adalah investasi, bukan isu-isu keamanan.
Sejumlah tokoh bisnis AS turut hadir dalam forum tersebut, di antaranya Elon Musk, CEO Tesla yang dikenal dekat dengan Trump dan aktif mendorong efisiensi pemerintahan; CEO OpenAI Sam Altman; CEO BlackRock Larry Fink; serta CEO Blackstone Stephen Schwarzman.
Trump juga terlihat berdiskusi dengan sejumlah pejabat penting Arab Saudi seperti Gubernur Dana Investasi Pemerintah Yasir al-Rumayyan, CEO Aramco Amin Nasser, dan Menteri Investasi Khalid al-Falih.
Mereka bersama-sama meninjau maket dari proyek-proyek besar kerajaan, termasuk megaproyek futuristik NEOM yang digadang-gadang sebesar negara Belgia.
Bin Salman tengah mendorong reformasi ekonomi besar melalui program “Vision 2030”, yang bertujuan mengurangi ketergantungan pada minyak.
Meski begitu, pemerintah Arab Saudi belakangan harus menyesuaikan skala ambisi mereka seiring menurunnya harga minyak dan membengkaknya biaya proyek.
TANPA KUNJUNGAN KE ISRAEL, PERINGATAN UNTUK IRAN
Uniknya, dalam perjalanan kali ini, Trump tidak menjadwalkan kunjungan ke Israel.
Hal ini memunculkan tanda tanya mengenai posisi Israel dalam prioritas luar negeri AS, terutama saat Trump tengah mendesak Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk menyetujui gencatan senjata baru dalam konflik Gaza yang telah berlangsung 19 bulan.
Discussion about this post