“Oh, apapun akan saya lakukan untuk sang putra mahkota,” ucap Trump sambil bercanda yang disambut tawa para hadirin.
Menurutnya, sanksi tersebut memang punya nilai strategis di masa lalu, namun saat ini waktunya bagi Suriah untuk bergerak maju.
Kunjungan ini juga diselingi penandatanganan sejumlah kesepakatan penting antara AS dan Arab Saudi, mencakup sektor energi, pertahanan, pertambangan, hingga teknologi.
Gedung Putih dalam lembar fakta menyebut, lebih dari selusin perusahaan pertahanan AS terlibat dalam kerja sama ini, termasuk proyek sistem pertahanan udara dan rudal, keamanan maritim, komunikasi, dan teknologi antariksa.
Meski demikian, belum diketahui apakah jet tempur siluman F-35 buatan Lockheed Martin masuk dalam kesepakatan ini, meski telah menjadi bahan pembicaraan.
Pihak kerajaan menyebut total nilai kerja sama ini bisa mencapai USD 1 triliun bila kesepakatan tambahan tercapai dalam beberapa bulan ke depan.
Arab Saudi memang menjadi salah satu pembeli senjata terbesar dari AS dan telah menjalin hubungan erat selama beberapa dekade dengan pola timbal balik: minyak dari kerajaan, keamanan dari Washington.
Namun hubungan kedua negara sempat memburuk pasca pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi di Istanbul pada 2018, yang memicu kecaman global.
Badan intelijen AS menyimpulkan bahwa Putra Mahkota bin Salman menyetujui operasi penangkapan atau pembunuhan terhadap Khashoggi, namun Riyadh membantah terlibat.
Trump sama sekali tidak menyentuh isu Khashoggi dalam lawatannya kali ini.
Discussion about this post