ISTANAGARUDA.COM – Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), memimpin upaya meningkatkan sinergi Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK).
Demi mengantisipasi skenario masa depan dan merespons cepat setiap perubahan utama yang dipicu oleh dinamika global.
Pernyataan ini disampaikan oleh Presiden saat menghadiri Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (BI) Tahun 2023 di Grha Bhasvara Icchana, Kantor Pusat BI, Jakarta, pada Rabu (29/11/2023).
Peningkatan Koordinasi di Tengah Tantangan Global
Presiden Jokowi menekankan pentingnya mengantisipasi segala kemungkinan di masa depan dan merespons perubahan dengan cepat, terutama dalam menghadapi masalah seperti inflasi.
Ia juga mendorong untuk memperkuat KSSK, memastikan pertemuan reguler, dan meningkatkan koordinasi di situasi tidak normal, sebagaimana yang terjadi saat ini.
Tantangan Global yang Dihadapi Indonesia
Presiden meminta KSSK, yang terdiri dari Menteri Keuangan, Gubernur BI, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), untuk bertemu lebih sering dan bertukar informasi terutama dalam situasi global yang tidak stabil.
Menurutnya, Indonesia tidak dapat mengabaikan dampak fenomena global seperti tingginya suku bunga di Amerika Serikat, krisis properti di Tiongkok, dan ketegangan geopolitik di Ukraina dan Gaza.
Antisipasi Terhadap Dampak Perang
Presiden memperingatkan bahwa dampak perang, termasuk gangguan rantai pasok global, lonjakan harga pangan, dan harga energi, harus diantisipasi bersama. Dia menyoroti perlunya kewaspadaan mengingat kondisi global yang tidak pasti.
Discussion about this post