ISTANAGARUDA.COM – Ketika dunia menantikan gebrakan baru dalam persaingan chipset kelas atas, Xiaomi tiba-tiba meluncurkan kejutan besar: Xring O1, prosesor andalan hasil rancangan internal mereka sendiri yang menandai babak baru dalam ambisi teknologi perusahaan asal Tiongkok ini.
Xring O1 bukanlah sekadar rebranding dari desain milik ARM.
Meskipun masih menggunakan arsitektur standar seperti CPU Cortex-X925 dan GPU Immortalis-G925, tim teknis dari Geekerwan mengungkap bahwa Xiaomi telah melakukan banyak modifikasi signifikan di balik layar.
Chipset ini dibuat menggunakan teknologi fabrikasi canggih TSMC N3E, sama seperti yang digunakan pada MediaTek Dimensity 9400.
Namun, yang membuatnya berbeda adalah keputusan Xiaomi untuk menggunakan dua inti utama Cortex-X925 sekaligus, bukan hanya satu seperti umumnya.
Selain itu, alih-alih mengadopsi Cortex-X4, Xiaomi memilih dua jenis Cortex-A725, yang masing-masing ditugaskan untuk kinerja tinggi dan efisiensi daya.
Sebagai pelengkap, dua inti hemat daya A520 juga turut disematkan, meskipun perannya terkesan minor.
Menariknya, konfigurasi A725 dibagi menjadi dua klaster: empat untuk performa dan dua untuk efisiensi.
Kedua inti efisien ini terlihat sedikit lebih besar dalam rekaman die shot dan bekerja pada kecepatan yang jauh lebih rendah (1,9GHz dibanding 3,4GHz).
Dengan pengaturan seperti ini, sistem dapat dengan fleksibel berpindah antar inti untuk menyesuaikan kebutuhan kinerja dengan penggunaan daya minimal.
Efisiensi tinggi dari inti A725 bahkan membuat kehadiran A520 terasa nyaris tak diperlukan.
Discussion about this post