Alih-alih memperkeruh suasana, Hessler meminta Rochard untuk berhenti menyalakan api konflik.
Menurutnya, karena Bitcoin telah mendapatkan dukungan dari pemerintah, Rochard sebaiknya fokus pada BTC dan tidak lagi mengusik komunitas XRP.
Debat Makin Memanas, Rochard Tegaskan Permintaannya
Menanggapi kecaman tersebut, Rochard menegaskan bahwa media sosial adalah platform terbuka di mana setiap pengguna memiliki kendali atas interaksi mereka. Ia berpendapat bahwa jika seseorang tidak menyukai unggahannya, mereka bisa memilih untuk membisukan atau memblokirnya.
Perseteruan semakin memanas ketika Rochard menegaskan bahwa ia akan berhenti memperdebatkan masalah ini hanya jika komunitas XRP “menyerah tanpa syarat” dan beralih sepenuhnya ke Bitcoin.
Pernyataan ini langsung ditolak mentah-mentah oleh Hessler, yang menegaskan bahwa hal tersebut tidak akan pernah terjadi.
Ketegangan Antara Maximalis Bitcoin dan Pendukung Altcoin Kian Tajam
Debat panas ini kembali menyoroti jurang pemisah antara para maksimalis Bitcoin, yang meyakini bahwa BTC adalah satu-satunya aset kripto yang sah, dan pendukung altcoin yang percaya pada keberagaman aset digital.
Keputusan pemerintah AS untuk memprioritaskan Bitcoin dalam cadangan strategisnya justru semakin memperdalam perpecahan ini.
Keputusan tersebut mengecewakan banyak investor yang berharap akan ada lonjakan permintaan untuk altcoin.
Kekecewaan itu pun berimbas pada pasar, menyebabkan aksi jual besar-besaran yang membuat harga Bitcoin anjlok. Saat artikel ini ditulis, harga Bitcoin turun 3,8% dalam 24 jam terakhir menjadi $82.719, sementara XRP ikut merosot 4,4% ke angka $2,22.(*)
Discussion about this post