ISTANAGARUDA.COM – Pergerakan harga Bitcoin belakangan ini memicu reaksi beragam, terutama di kalangan analis terkemuka. Prediksi mereka mengenai masa depan mata uang kripto ini menunjukkan sejauh mana mereka percaya pada aset digital tersebut.
Beberapa pakar yang optimis terhadap Bitcoin menganggap penurunan harga saat ini sebagai koreksi sementara, sementara pihak yang skeptis meyakini bahwa Bitcoin telah mencapai titik jenuh dan kemungkinan akan mengalami kejatuhan besar.
Perdebatan Para Analis di Platform X
Perdebatan sengit terjadi antara dua analis kripto ternama di platform X, memperlihatkan bagaimana komunitas aset digital terpecah menjadi dua kubu yang bertentangan.
Salah satu analis mengungkapkan bahwa ia baru saja melakukan pembelian Bitcoin terbesar dalam enam bulan terakhir. Menurutnya, harga Bitcoin saat ini merupakan “diskon besar-besaran” yang tidak bisa ia lewatkan.
Namun, seorang kritikus yang dikenal sering mengecam Bitcoin menanggapi dengan nada pesimistis. Ia menyebut lonjakan harga Bitcoin baru-baru ini sebagai gelembung yang dibuat oleh manipulasi Wall Street dan penipuan stablecoin. Kritikus tersebut juga menilai bahwa penurunan harga BTC adalah tanda pecahnya gelembung tersebut, sehingga menurutnya ini adalah saat yang paling buruk untuk membeli Bitcoin.
Prediksi Bearish Sang Kritikus
Kritikus yang sama juga meramalkan bahwa kejatuhan Bitcoin akan terus berlanjut hingga harganya turun di bawah $10.000, mengklaim bahwa prediksinya memiliki tingkat akurasi hingga 99,99%. Namun, penting untuk dicatat bahwa ia tidak memberikan data spesifik yang mendukung klaimnya. Meski begitu, dalam beberapa unggahannya di platform X, ia menyoroti beberapa faktor yang dianggap sebagai penyebab anjloknya harga Bitcoin, seperti aksi jual ETF Bitcoin dan perubahan kebijakan pemerintah.
Discussion about this post