Dalam salah satu kasus, seorang karyawan OKX kedapatan memberikan instruksi langsung kepada calon pelanggan di AS, menyarankan mereka untuk berbohong mengenai negara asal dan menggunakan nomor ID palsu.
“Saya tahu Anda berada di AS, tapi Anda bisa saja memasukkan negara acak dan kemungkinan besar akan berhasil,” tulis karyawan OKX kepada pelanggan tersebut. “Coba saja masukkan Uni Emirat Arab dan gunakan angka acak sebagai nomor ID.”
Tahun lalu, Binance, bursa kripto terbesar di dunia, juga mengaku bersalah atas pelanggaran serupa dan dikenai denda terbesar dalam sejarah industri ini, mencapai $4,3 miliar. Pendiri Binance, Changpeng “CZ” Zhao, terpaksa mengundurkan diri dari jabatannya sebagai CEO dan menjalani hukuman empat bulan penjara.(*)
Discussion about this post