Hasil penelitian ini telah dipublikasikan dalam jurnal Nature Geoscience.
Hyodo menjelaskan bahwa usia cincin Saturnus sebenarnya mungkin berada di antara dua perkiraan ekstrem tersebut, sekitar 2,25 miliar tahun.
Namun, ia menambahkan bahwa ketika tata surya terbentuk, keadaan lebih kacau dengan banyak objek besar yang berpindah dan berinteraksi, menciptakan kondisi ideal untuk pembentukan cincin Saturnus.
“Jika mempertimbangkan sejarah evolusi tata surya, lebih masuk akal bahwa cincin Saturnus terbentuk lebih dekat dengan awal masa pembentukan planet ini,” ujar Hyodo melalui email.
Penelitian ini membuka wawasan baru tentang asal-usul cincin Saturnus dan menunjukkan bahwa cincin tersebut bisa saja telah ada sejak awal tata surya terbentuk, jauh lebih lama dari yang diperkirakan sebelumnya.(*)
Discussion about this post