ISTANAGARUDA.COM – XRP Ledger yang dikembangkan oleh Ripple kini semakin menunjukkan potensi penggunaan yang lebih luas, tidak hanya terbatas pada transaksi lintas negara.
Data terbaru dari CryptoQuant menunjukkan adanya pergeseran besar dalam jenis transaksi yang dilakukan di jaringan ini.
Pada awal tahun, 88% dari total transaksi di XRP Ledger merupakan pembayaran, sementara 12% lainnya berupa “OfferCreate Transactions” atau transaksi penawaran.
Namun, kini angka tersebut berubah drastis dengan proporsi masing-masing 50%. Hal ini mengindikasikan adanya lonjakan transaksi yang difokuskan pada fitur-fitur lain.
Seiring meningkatnya aktivitas perdagangan di XRP Ledger, pelaku pasar kripto mulai memanfaatkan kemampuan jaringan ini untuk menerbitkan aset baru serta mengadopsi fitur decentralized exchange (DEX).
Menurut analis, semakin banyak pengguna yang menggunakan XRP Ledger untuk strategi yang lebih kompleks, yang dapat mendorong akumulasi harga XRP di masa mendatang.
Sebagai tambahan, Ripple juga berencana meluncurkan stablecoin RLUSD yang akan beroperasi di atas blockchain XRP Ledger dan Ethereum.
Uji coba untuk RLUSD akan segera dimulai, yang mencakup proses pencetakan dan pembakaran token baru di kedua jaringan tersebut.
Harga XRP Kembali Menguji Level $0,50
Data dari CoinMarketCap menunjukkan bahwa XRP saat ini diperdagangkan pada harga $0,5128 setelah sebelumnya turun dari level $0,6 pada Oktober lalu.
XRP saat ini mengalami penurunan besar sebesar 86,65% dari harga tertinggi sepanjang masanya yaitu $3,84. Dalam 30 hari terakhir, harga XRP turun 2,11% dan telah melemah sebesar 15,18% sejak November 2023.
Discussion about this post