ISTANAGARUDA.COM – Bitcoin kini semakin terintegrasi dengan ekosistem Cardano melalui platform terbaru bernama Bitcoin Operating System (BitcoinOS).
Inovasi ini memungkinkan pemegang Bitcoin mengakses fitur smart contract yang ada di blockchain Cardano, membuka peluang besar bagi Bitcoin untuk masuk ke ranah keuangan terdesentralisasi (DeFi) dan aplikasi terdesentralisasi (DApps).
Kabar ini diumumkan langsung oleh salah satu pendiri BitcoinOS, Edan Yago.
Salah satu keunggulan dari BitcoinOS adalah dukungan terhadap zero-knowledge proofs, yang diterapkan langsung pada mainnet Bitcoin.
Teknologi ini memungkinkan Bitcoin untuk berinteraksi dengan blockchain lain, khususnya Cardano, dengan tingkat keamanan tinggi.
Kehadiran fitur ini diharapkan mampu mengatasi keterbatasan Bitcoin sebelumnya yang hanya berfungsi sebagai penyimpan nilai dan alat transaksi.
Sejarah Awal Bitcoin dan Transformasi Menuju Ekosistem yang Lebih Luas
Diluncurkan pada tahun 2009, Bitcoin awalnya sempat memiliki aplikasi terdesentralisasi (DApp) bernama “Poker Lobby,” yang kemudian dihapus untuk mempertahankan fungsinya sebagai aset penyimpan nilai.
Namun, perkembangan pesat di dunia kripto yang menghadirkan DeFi dan DApps telah menciptakan kebutuhan baru bagi Bitcoin.
Nilai kapitalisasi pasar Bitcoin yang mencapai sekitar USD 1,4 triliun kini dapat diperluas fungsinya dengan adanya BitcoinOS yang membuka peluang interaksi dengan jaringan lain.
Pendiri Cardano, Charles Hoskinson, menjelaskan bahwa BitcoinOS akan berfungsi seperti “otak” yang memperluas fungsi Bitcoin agar dapat berinteraksi dengan jaringan lain tanpa mengorbankan keamanannya.
Discussion about this post