ISTANAGARUDA.COM – Peretasan terbaru yang menimpa Kyber Network, sebuah proyek blockchain terkemuka sekaligus pusat protokol likuiditas multi-chain, kembali menjadi sorotan.
Seorang hacker berhasil mencuri Ethereum (ETH) senilai 1,65 juta dolar AS dan mencucinya melalui Tornado Cash, protokol mixing Ethereum yang dikenal sering digunakan oleh para scammer dan hacker.
Tornado Cash sendiri telah menjadi perhatian regulator global karena perannya dalam menyamarkan jejak dana kripto hasil kejahatan.
Menurut laporan dari platform analisis blockchain, PeckShield, transfer dana pertama kali terdeteksi di X (sebelumnya Twitter).
Dompet milik peretas tersebut mengirim 600 ETH ke Tornado Cash, di mana aset tersebut kemudian dicampur dengan kripto dari berbagai sumber lain, membuat penelusuran dana oleh pihak berwenang menjadi sangat sulit.
Eksploitasi KyberSwap Terus Membayangi
Peretasan ini bukan insiden pertama yang mengguncang Kyber Network. Pada November tahun lalu, KyberSwap—aggregator DEX multi-chain milik Kyber—mengalami serangan besar-besaran dengan kerugian mencapai 47 juta dolar AS di berbagai jaringan blockchain.
Nilai total terkunci (TVL) protokol tersebut jatuh hingga 90%. Setelah kejadian tersebut, Kyber Network segera meminta pengguna untuk menarik dana mereka dan memulai penyelidikan mendalam terkait eksploitasi tersebut.
Penjualan ETH dari hasil peretasan ini dapat memengaruhi harga aset digital terbesar kedua di dunia tersebut, yang sudah turun 2,9% dalam 24 jam terakhir.
Saat ini, Ethereum diperdagangkan pada harga $2.644,61, turun 45,78% dari rekor tertingginya di angka $4.891,70.
Discussion about this post