ISTANAGARUDA.COM – Komisi Jasa Keuangan Korea Selatan (FSC) telah memberikan persetujuan untuk pendirian Yayasan Perlindungan Aset Digital, yang bertujuan melindungi aset kripto pengguna.
Yayasan ini akan menjadi pelindung aset pengguna jika terjadi kegagalan di bursa kripto.
Langkah ini diambil setelah beberapa bursa kripto di Korea Selatan tutup, menimbulkan kekhawatiran tentang keamanan deposit pengguna.
Yayasan ini merupakan bagian dari upaya lebih luas untuk menjamin pengembalian aset kepada pengguna dari bursa-bursa yang bangkrut.
Peran DAXA dalam Perlindungan Aset
Yayasan ini akan beroperasi di bawah naungan Digital Asset eXchange Alliance (DAXA), sebuah kelompok konsultatif yang terdiri dari bursa kripto di Korea Selatan.
Fokus utama yayasan adalah melindungi aset yang disimpan di bursa kripto yang gagal. Deposit pengguna akan dikelola oleh bank, sementara aset kripto akan ditangani oleh bursa fiat-to-crypto.
Struktur ini diharapkan dapat memberikan pengawasan dan keamanan yang lebih baik bagi pengguna.
Saat ini, dari 22 bursa kripto di Korea Selatan, 10 di antaranya telah tutup, dan tiga lainnya menghentikan operasi sementara.
FSC menyadari bahwa pengembalian aset pengguna dari bursa yang tutup bisa memakan waktu lama. Kesulitan menghubungi operator atau pengguna yang melewatkan batas waktu klaim menjadi tantangan utama.
Yayasan baru ini diharapkan mampu mengatasi masalah tersebut dengan langsung menangani pengembalian dana pengguna.
Penundaan Pajak Kripto Hingga 2028
Meskipun ada langkah-langkah baru untuk melindungi aset, pemerintah Korea Selatan telah menunda penerapan pajak atas keuntungan kripto hingga 2028.
Discussion about this post