ISTANAGARUDA.COM – Halving Bitcoin, yang secara tradisional dikaitkan dengan kenaikan harga, kini tengah dipertanyakan oleh para ahli.
Mereka mempertanyakan apakah halving masih dapat mendorong kenaikan harga Bitcoin, mengingat semakin banyaknya Bitcoin yang disimpan dalam penyimpanan jangka panjang.
Jasper De Maere, Direktur Riset di Outlier Ventures, memimpin pandangan yang berbeda ini. Dia mempertanyakan asumsi yang umum bahwa halving Bitcoin secara otomatis memicu kenaikan harga.
De Maere menekankan bahwa meskipun halving mengurangi penciptaan Bitcoin baru, pasokan Bitcoin yang ada semakin menjadi illiquid karena pemegangnya memindahkan Bitcoin mereka ke penyimpanan jangka panjang.
Hal ini mengurangi likuiditas pasar dan dapat membatasi pergerakan harga yang biasanya dikaitkan dengan peristiwa halving.
Intinya dari argumen ini terletak pada bagaimana pasokan illiquid yang meningkat ini mempengaruhi dinamika pasar.
Dengan lebih banyak Bitcoin yang disimpan di dompet jangka panjang dan lebih sedikit yang tersedia untuk diperdagangkan, model penawaran-permintaan tradisional mungkin tidak lagi berlaku.
De Maere menyarankan bahwa pergeseran ini dapat meredam kenaikan harga yang diantisipasi banyak orang setelah halving.
Data terbaru mendukung perspektif ini. Halving Bitcoin tahun 2024 menunjukkan kinerja harga terburuk dalam sejarah cryptocurrency, dengan penurunan 8% dalam 125 hari setelah acara tersebut.
Hal ini sangat kontras dengan halving sebelumnya, seperti pada tahun 2016, di mana harga meningkat sebesar 10%.
Discussion about this post