ISTANAGARUDA.COM – Meta, perusahaan di balik Facebook, tampaknya sedang melakukan penyesuaian strategi.
Alih-alih menggelontorkan dana besar-besaran untuk divisi Metaverse, mereka justru berencana recorse anggaran hingga 20% untuk Reality Labs, divisi khusus pengembangan perangkat keras dan lunak Metaverse.
Analis Bank of America memperkirakan pemangkasan anggaran ini akan menghemat sekitar Rp 33 triliun (US$3 miliar) untuk Meta.
Dana ini diprediksi akan dialokasikan untuk inisiatif kecerdasan buatan (AI) Meta.
Pemangkasan anggaran ini tentu menarik perhatian. Pasalnya, CEO Meta, Mark Zuckerberg, dikenal sangat optimistis terhadap potensi Metaverse.
Buktinya, pada laporan keuangan Q1 2024, Reality Labs merugi hingga Rp 38 triliun (US$3.8 miliar). Meski begitu, Zuckerberg tetap menyatakan komitmennya membangun Metaverse.
Meta sendiri belum memberikan penjelasan resmi terkait pemangkasan anggaran ini.
Namun, analis memperkirakan langkah ini lebih bertujuan untuk mengendalikan pengeluaran Reality Labs yang dinilai terlalu besar, bukan meninggalkan proyek Metaverse sepenuhnya.
Laporan terbaru bahkan menyebutkan Meta masih berencana merilis headset Quest dan kacamata AR baru dalam beberapa tahun mendatang. Artinya, inovasi di ranah realitas virtual dan augmented reality tampaknya masih menjadi fokus Meta.
Sementara itu, peralihan fokus ke AI berpotensi terganjal oleh meningkatnya pengawasan dan regulasi di sektor ini. Detail rencana AI Meta masih belum jelas, namun laporan keuangan Q2 mendatang diharapkan bisa memberikan gambaran yang lebih baik.
Discussion about this post