ISTANAGARUDA.COM – Waspada terhadap investasi kripto abal-abal! Otoritas Jasa Keuangan Washington (DFI) memperingatkan maraknya penipuan kripto yang melibatkan “profesor” palsu di Whatsapp dan Telegram.
Para penipu ini menjerat investor melalui iklan media sosial dan lembaga pendidikan fiktif. Mereka menjanjikan keuntungan tinggi dan pinjaman yang meragukan.
Skema Licik Profesor Kripto Palsu
DFI mengeluarkan peringatan konsumen pada hari Selasa terkait “tren penipuan kripto yang sedang berlangsung, melibatkan ‘profesor’ gadungan di grup Whatsapp”. Divisi Sekuritas DFI menerima keluhan mengenai “perusahaan yang mengaku sebagai institusi pendidikan tinggi, seperti ‘Sekolah Bisnis’, ‘Akademi’, atau ‘Wealth Institute’, yang menawarkan kurikulum berfokus pada investasi kripto.”
Investor biasanya menemukan peluang investasi ini melalui iklan media sosial. Umumnya, perusahaan penipu memiliki situs web terpisah untuk institusi dan aktivitas perdagangan mereka, sering kali menampilkan “Surat dari Profesor” untuk menambah kesan sah.
Peringatan tersebut menjelaskan: “Penipuan ini biasanya dimulai dengan investor yang dimasukkan ke dalam grup Whatsapp atau Telegram, sering kali dengan nama acak yang menyertakan kata kunci seperti ‘Wealth Club’, ‘Elite’, dan ‘AI’. Grup tersebut dioperasikan oleh rekanan perusahaan palsu dengan jabatan seperti profesor, penasihat, dan asisten.”
Penipuan ini terungkap ketika “profesor” tersebut menawarkan kursus investasi dan sinyal perdagangan harian yang menjanjikan keuntungan tinggi. Mereka menggunakan asisten untuk mempermudah komunikasi dan mempertahankan kedok legitimasi.
Discussion about this post