ISTANAGARUDA.COM – Negara-negara BRICS berencana membangun sistem pembayaran independen berbasis blockchain, dengan XRP sebagai kandidat terdepan.
Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengkonfirmasi rencana tersebut yang bertujuan mengurangi ketergantungan pada sistem yang ada saat ini.
Langkah ini dipicu keinginan negara-negara BRICS untuk memiliki sistem pembayaran yang bebas dari pengaruh politik dan kontrol eksternal.
Kabarnya, negara anggota BRICS juga bertambah pada tahun 2024, yaitu Arab Saudi, Iran, Uni Emirat Arab, Mesir, dan Ethiopia.
Putin menekankan bahwa perluasan anggota ini turut meningkatkan Produk Domestik Bruto (PDB) gabungan BRICS secara signifikan menjadi 36% dari total global.
Menurut dokumen dari Bank Sentral Rusia, XRP, mata uang kripto yang terkait dengan Ripple, menjadi opsi terkuat untuk memfasilitasi transaksi lintas negara dalam sistem pembayaran baru BRICS.
Pilihan ini selaras dengan eksplorasi Bank Rusia terhadap sistem pembayaran Ripple untuk tujuan serupa.
Keunggulan XRP terletak pada kecepatan transaksi yang tinggi dan biaya yang rendah, menjadikannya kandidat yang cocok untuk sistem pembayaran BRICS.
Jika diadopsi, langkah ini berpotensi meningkatkan penggunaan XRP secara drastis dan mendorong kenaikan nilai pasarnya.
CEO Cryptonairz, Robert Doyle (Crypto Sensei), memprediksi lonjakan harga XRP yang signifikan jika negara-negara BRICS menggunakannya untuk transaksi lintas negara.
Doyle memperkirakan harga XRP bisa mencapai $10.000 jika rencana tersebut berhasil diimplementasikan.
Discussion about this post