ISTANAGARUDA.COM – Dunia kripto Indonesia kembali meriah! Australia baru saja meluncurkan Exchange-Traded Fund (ETF) Bitcoin pertamanya, menandai tonggak penting dalam adopsi aset digital di negara tersebut.
Peluncuran ini berpotensi memicu tren global yang menarik para investor dan institusi keuangan.
Monochrome Asset Management menjadi yang terdepan dengan produk ETF Bitcoin (IBTC) yang mulai diperdagangkan pada 4 Juni 2024.
Diperdagangkan di bursa Cboe Australia, IBTC menawarkan eksposur langsung ke harga Bitcoin dengan biaya pengelolaan 0,98%.
ETF ini melacak indeks CME CF Bitcoin Reference Rate, sehingga pergerakan harganya akan sangat dekat dengan harga Bitcoin itu sendiri.
Kehadiran IBTC memungkinkan investor Indonesia untuk mengakses Bitcoin dengan cara yang lebih aman dan teregulasi dibandingkan kepemilikan langsung.
Tanda-tanda Tren Positif: Bursa Lain dan Investasi Besar
Peluncuran IBTC disinyalir sebagai langkah awal. Bursa Efek Australia (ASX) yang lebih besar diperkirakan akan menyusul dengan persetujuan ETF Bitcoin spot sebelum akhir tahun.
Ini menunjukkan pengakuan yang semakin besar dari institusi keuangan Australia terhadap potensi Bitcoin.
Gelombang positif ini turut didukung oleh peristiwa di Amerika Serikat. Persetujuan regulasi ETF Bitcoin di sana pada Januari lalu disambut antusias oleh investor institusi dan ritel.
Hal ini mengindikasikan minat yang kuat terhadap instrumen investasi Bitcoin yang teregulasi.
Tidak hanya Australia, Amerika Serikat pun Ikut Bereaksi
Discussion about this post