Lebih lanjut, likuiditas Ethereum yang lebih rendah membuatnya kurang diminati oleh hedge fund dan quant fund.
Para analis memperkirakan aliran masuk bersih (net inflow) sebesar $1 miliar hingga $3 miliar untuk tahun 2024 jika spot Ethereum ETF diluncurkan pada akhir tahun.
Namun, mereka juga menyebutkan bahwa aliran masuk tersebut berpotensi menjadi tiga kali lipat jika staking dimasukkan ke dalam ETF, dengan syarat adanya tindakan kongres untuk mengklasifikasikan Ethereum sebagai komoditas.
Meskipun demikian, JPMorgan memperingatkan potensi serupa yang terjadi pada Grayscale Bitcoin Trust, yaitu arus keluar dana (outflow) setelah perdagangan Ethereum ETF dimulai.
“Kami memperkirakan sekitar $1 miliar akan keluar dari Grayscale Ethereum Trust karena investor spekulatif yang sebelumnya membeli ETHE dengan antisipasi konversi menjadi ETF kemungkinan akan mengambil keuntungan, sehingga menekan harga Ethereum segera setelah peluncuran spot Ethereum ETF,” tulis laporan tersebut.
Sebagai catatan tambahan, JPMorgan menilai SEC (Securities and Exchange Commission) tidak akan menyetujui spot crypto ETF di luar Bitcoin dan Ethereum.
Meskipun formulir 19b-4 untuk spot Ethereum ETF telah disetujui, SEC belum secara definitif mengklasifikasikan Ethereum sebagai komoditas.
Ketua SEC Gary Gensler secara konsisten menyatakan bahwa sebagian besar token kripto, kecuali Bitcoin, adalah sekuritas, tanpa secara eksplisit mengonfirmasi status Ethereum.
Dokumen pengadilan baru-baruini bahkan mengungkapkan bahwa SEC meluncurkan penyelidikan formal terhadap Ethereum sebagai potensi sekuritas tahun lalu.(*)
Discussion about this post