Chengyi Ong, kepala kebijakan APAC di Chainalysis Inc., sebuah perusahaan blockchain terkemuka, menyatakan bahwa aktivitas kripto yang signifikan masih terlihat di China. Hal ini mungkin disebabkan oleh kurangnya penegakan larangan secara ketat, serta sifat kripto yang terdesentralisasi dan peer-to-peer.
Chainalysis melaporkan bahwa sekitar $86 miliar (sekitar Rp 1.250 triliun) kripto mengalir ke China dalam 12 bulan hingga Juni 2023. Angka ini terbilang besar, meskipun jauh lebih rendah dibandingkan dengan masa sebelum pelarangan.
(*)
Page 2 of 2
Discussion about this post