Namun, Balchunas ragu strategi ini berhasil untuk Ethereum ETF. Ia menilai Grayscale tidak akan menggugat SEC terkait Ethereum, dan penerbit potensial lainnya enggan terlibat dalam pertarungan hukum dengan regulator.
Balchunas berkomentar: “Perusahaan lain tidak mau berantem dengan SEC… Grayscale unik karena mereka bukan penerbit ETF besar. Perusahaan lainnya punya urusan lain, dan mereka lebih takut… Tidak ada yang mau maju.”
Pemilihan umum Amerika Serikat mendatang di bulan November turut menjadi faktor penting. Jika mantan Presiden Donald Trump terpilih kembali, peluang pergantian kepemimpinan di SEC cukup besar, berpotensi menghadirkan sosok yang lebih ramah kripto untuk menggantikan Gary Gensler.
Hasil pemilihan ini bisa sangat mempengaruhi keputusan regulasi terkait kripto. Dengan asumsi ketua baru menjabat pada April atau Mei, dan pengajuan diajukan segera setelahnya, batas waktu persetujuan atau penolakan bisa jatuh pada Desember 2025.
Balchunas berpendapat:
“Jika ada presiden baru, Anda ajukan lagi… Mungkin disetujui. Atau Anda menggugat. Apapun itu, prosesnya akan memakan waktu setahun lagi.”
Trump baru-baru ini berupaya mendapatkan dukungan dari komunitas kripto. Beberapa analis memprediksi harga Bitcoin akan naik jika Trump kembali ke Gedung Putih, termasuk Standard Chartered.
Namun, analis Bloomberg ini memperingatkan: “Trump belum tentu pro-kripto… Ingat mantan kepala SEC di bawah Trump, Jay Clayton, juga tidak meloloskan ETF itu. Jadi dia tidak akan seenaknya seenaknya. Tapi dia mungkin akan lebih baik untuk kripto dan spot ETF.”(*)
Discussion about this post