ISTANAGARUDA.COM – Departemen Government Efficiency (DOGE) menegaskan bahwa mereka masih beroperasi penuh setelah muncul laporan yang menyebut lembaga tersebut telah bubar sebelum waktunya.
Pernyataan resmi di platform X menyebut laporan Reuters tersebut sebagai “fake news” dan menegaskan inisiatif ini tetap aktif di bawah pemerintahan pro-kripto Donald Trump meski Elon Musk sudah tidak lagi terlibat.
Laporan investigasi Reuters sebelumnya mengklaim DOGE tidak lagi berfungsi sebagai lembaga terpusat dan sebagian tugasnya dialihkan kepada Office of Personnel Management.
Reuters juga menulis bahwa DOGE menghentikan operasional delapan bulan lebih cepat dari jadwal meskipun awalnya mendapat mandat untuk berjalan hingga pertengahan 2026.
DOGE membantah keras klaim tersebut dan menegaskan departemen masih melanjutkan tugas sesuai arahan Donald Trump untuk memangkas pemborosan, memperbarui operasional birokrasi, serta meningkatkan efisiensi belanja federal.
DOGE juga mengumumkan pemutusan kontrak dalam jumlah besar di berbagai instansi sebagai bagian dari agenda penghematan.
Dalam satu minggu terakhir, lembaga itu menyatakan telah mengakhiri 78 kontrak yang dianggap boros.
DOGE mengklaim langkah itu menghemat dana publik sebesar 335 juta dolar AS.
Reuters dalam laporannya menyebut pengaruh DOGE mulai meredup sejak bulan-bulan awal masa jabatan kedua Trump, periode di mana lembaga itu dikenal melakukan inspeksi mendadak, memangkas anggaran instansi, dan memimpin pengurangan tenaga kerja berskala besar.














































Discussion about this post