“Kami secara aktif mengeksplorasi berbagai peluang untuk terus berinvestasi di teknologi frontier, tetapi kami tidak akan mengungkapkan rincian spesifik sampai semuanya selesai,” kata Tether.
Minat Ardoino terhadap robotika berbasis AI dinilai menjadi pendorong utama fokus Tether pada sektor ini.
Perusahaan juga baru saja meneken kerja sama dengan Rumble dan Northern Data untuk menyewa sebagian besar jaringan 20 ribu GPU yang akan digunakan memperkuat riset AI Tether.
Pertumbuhan pesat Tether menjadi alasan utama perusahaan memperluas jangkauan bisnisnya saat ini.
Market cap USDT tercatat sekitar $184 miliar dengan volume transaksi harian mencapai rata-rata $127 miliar.
Namun, dominasi USDT mengalami tekanan karena munculnya kompetisi kuat dari investor institusional tradisional yang mulai masuk ke pasar stablecoin setelah hadirnya GENIUS Act.
Data CoinGecko menunjukkan pangsa pasar USDT turun menjadi sekitar 62% dari sebelumnya 71,4% pada tahun lalu.
Untuk menghadapi dinamika kompetitif itu, Tether memperluas model bisnisnya dan terus meningkatkan ragam investasi strategis.
Pada tahun sebelumnya, Tether membukukan laba sebesar $13,4 miliar, dengan porsi terbesar berasal dari aset Treasury yang memberikan imbal hasil tinggi bagi perusahaan.(*)
















































Discussion about this post