ISTANAGARUDA.COM – Bitcoin menunjukkan ketahanan luar biasa di tengah tekanan global, tetap bertahan di atas level $115.000 menjelang pekan penting yang dipenuhi peristiwa ekonomi dan geopolitik besar yang berpotensi mengguncang pasar dunia.
Pada Senin pagi, Bitcoin diperdagangkan di sekitar $115.300, menandakan fase jeda pasar setelah lonjakan signifikan dalam beberapa pekan terakhir.
Investor kini menahan napas, menunggu pemicu baru yang bisa mengakhiri ketenangan ini dengan pergerakan tajam ke salah satu arah.
Minggu ini menjadi momen langka di mana kebijakan moneter, laporan keuangan raksasa teknologi, dan diplomasi tingkat tinggi bertemu dalam satu waktu.
Pada hari Rabu, Bank Sentral Amerika Serikat (The Federal Reserve) akan menutup pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) dengan pengumuman terbaru mengenai suku bunga dan arah kebijakan pengetatan likuiditas (Quantitative Tightening).
Pernyataan Ketua The Fed, Jerome Powell, akan menjadi sorotan utama karena dipandang sebagai petunjuk arah kebijakan moneter berikutnya.
Pada saat yang sama, raksasa teknologi seperti Microsoft, Alphabet (Google), dan Meta akan merilis laporan pendapatan kuartalannya, yang dapat menentukan sentimen pasar terhadap aset berisiko.
Sehari berikutnya, Apple dan Amazon dijadwalkan menyusul dengan laporan keuangannya, sementara perhatian dunia beralih ke Korea Selatan di mana Presiden Donald Trump akan bertemu langsung dengan Presiden Tiongkok, Xi Jinping.
Pertemuan kedua pemimpin tersebut memunculkan harapan besar akan tercapainya kerangka kesepakatan yang dapat mengakhiri ketegangan panjang dalam perang dagang antara dua ekonomi terbesar dunia itu.



















































Discussion about this post