ISTANAGARUDA.COM – Investor makro terkemuka, Raoul Pal, memproyeksikan bahwa ritme pasar Bitcoin yang biasanya empat tahun kini telah bergeser menjadi siklus lima tahun, dengan puncak berikutnya diperkirakan terjadi pada kuartal kedua 2026.
Menurut Pal, pergeseran ini terkait dengan perubahan struktural dalam jatuh tempo utang global, yang memperpanjang siklus ekonomi secara keseluruhan sekitar satu tahun.
Dalam wawancaranya di Real Vision, Pal menjelaskan bahwa jatuh tempo utang pemerintah meluas dari empat menjadi lima tahun antara 2021 dan 2022.
“Perubahan ini secara efektif memperpanjang siklus bisnis global, yang secara historis diikuti oleh pergerakan harga Bitcoin. Tren saat ini mencerminkan kurva sinus 5,4 tahun yang selaras dengan rata-rata jatuh tempo tertimbang utang global,” katanya.
Perpanjangan Utang dan Tekanan Suku Bunga
Pal menekankan bahwa keterlambatan siklus saat ini disebabkan oleh suku bunga tinggi, yang memperlambat pertumbuhan likuiditas.
Ia mencatat bahwa sementara Wall Street mendapat keuntungan dari inflasi aset, Main Street justru menghadapi kondisi keuangan yang lebih ketat.
“Menurunkan suku bunga tetap diperlukan untuk mengelola biaya utang yang meningkat dan memulihkan keseimbangan antara sektor keuangan dan sektor riil,” ucapnya.
Analisis makro Pal juga menyoroti tantangan kompleks yang dihadapi pembuat kebijakan global: menurunkan suku bunga untuk membiayai utang yang tumbuh tanpa mendestabilisasi mata uang atau ekspektasi inflasi.
“Lingkungan ini menghasilkan siklus bisnis yang diperpanjang, berbeda dari pola empat tahun sebelumnya,” tambahnya.


















































Discussion about this post