ISTANAGARUDA.COM – Pasar kripto kembali memasuki fase ketidakpastian setelah anjloknya nilai aset digital senilai lebih dari 20 miliar dolar AS yang menghapus sebagian besar keuntungan dalam sepekan terakhir.
Bitcoin kini bergerak di kisaran $108.000 hingga $110.000, sedikit di bawah level pentingnya secara on-chain, yakni “realized price” di sekitar $115.000 yang menjadi indikator kunci bagi para trader untuk menilai arah tren pasar.
Kepala Riset CryptoQuant, Julio Moreno, menjelaskan bahwa posisi Bitcoin di bawah level tersebut biasanya menunjukkan sinyal pelemahan karena area ini sering berfungsi sebagai batas bawah (support) pada periode pasar bullish.
Saat ini, banyak trader Bitcoin menanggung kerugian belum terealisasi sekitar 10 persen, angka yang secara historis menjadi titik di mana tekanan jual mulai mereda dan minat beli kembali meningkat.
Kondisi ini bisa membuka peluang pemulihan harga jika faktor makroekonomi global menunjukkan perbaikan dalam waktu dekat.
Katalis Global: Keputusan The Fed dan Negosiasi Dagang AS–China
Dua agenda besar dunia sedang menjadi fokus investor kripto: rapat kebijakan suku bunga Federal Reserve AS dan negosiasi tarif perdagangan antara Amerika Serikat dan China.
The Fed dijadwalkan menggelar pertemuan pada 28–29 Oktober, dengan peluang pemangkasan suku bunga yang semakin terbuka lebar.
Sementara itu, tenggat waktu baru terkait kebijakan tarif impor China pada 1 November juga dinilai menjadi titik penting yang bisa memengaruhi arah pasar secara signifikan.


















































Discussion about this post